Bola.com, Jakarta - Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain 1-0 pada laga ke-8 ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tanggal 25 Maret lalu, harus dibayar cukup mahal. Buntut dari pertandingan itu, Timnas Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.
Dalam surat yang dikirimkan ke PSSI, FIFA menyatakan sejumlah suporter Indonesia melakukan pelanggaran diskriminasi saat laga Timnas Indonesia vs Bahrain berjalan 80 menit. Ada ujaran xenophobia di sana.
Xenophobia adalah rasa takut, tidak suka, atau bahkan kebencian terhadap orang asing atau orang yang dianggap berbeda, baik dari segi fisik, budaya, maupun kewarganegaraan.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menyebut PSSI mendapatkan denda mencapai Rp400 juta. Laga kandang terdekat Timnas Indonesia juga berpotensi dikurangi jumlah penontonnya sebanyak 15 persen dari kapasitas stadion.
Berita video Jay Idzes, berbicara soal betapa pentingnya peran seorang Jordi Amat di Timnas Indonesia, yang baru saja harus absen karena akumulasi kartu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Kabar Baik
Kabar ini ikut disorot media China, 163, khususnya menjelang pertemuan Timnas Indonesia kontra tim negeri tirai bambu pada awal Juni nanti.
Ya, Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu China di Stadion Gelora Bung Karno, tanggal 5 Juni 2025 untuk pertandingan kesembilan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Media tersebut menulis sejumlah keuntungan yang bisa didapatkan Timnas China dalam lawatan ke Jakarta awal bulan depan.
"Bagi timnas China, ini tentu saja menjadi kabar baik. Pertama, Stadion GBK yang menjadi kandang tim Indonesia, dapat menampung 77.000 orang. Dengan menutup 15 persen kursi penonton, jumlah orang yang hadir akan berkurang sekitar 10.000 orang. Hal ini sangat berbeda dengan rencana awal PSSI. Awalnya berharap akan terisi penuh untuk menciptakan suasana kemenangan bagi tim tuan rumah," tulis 163 edisi Senin (12/5/2025).
Sanksi Bisa Bertambah
Media tersebut menambahkan, dua keuntungan lain yang bisa dimanfaatkan Timnas China adalah kondisi skuad Merah-Putih yang juga terancam pincang dengan absennya beberapa pemain karena cedera maupun akumulasi kartu.
Maarten Paes dan Marselino Ferdinan dipastikan absen karena akumulasi kartu. Sementara Kevin Diks dan Dean James juga diragukan bisa bermain karena cedera bersama klubnya.
"Setelah mendapat hukuman berat dari FIFA, suporter mereka tidak berani bertindak gegabah. Ini sudah kedua kalinya tim Indonesia mendapat hukuman berat dari FIFA. Kalau sampai ketiga kalinya, bisa jadi tim akan didiskualifikasi," ulasan 163.
"Kemudian selain denda berat yang dijatuhkan FIFA menjelang laga hidup-mati itu, tim Indonesia juga harus kehilangan beberapa pemain karena skorsing, cedera, dan masalah lainnya. Kekuatan tim akan sedikit terpengaruh," lanjut isi pemberitaan tersebut.
Optimistis
Posisi Timnas Indonesia, sebagai tuan rumah, lebih menguntungkan untuk lolos ke putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia ada di posisi keempat dengan nilai 9, sementara China di peringkat terbawah dengan nilai 6 dan hanya menyisakan dua pertandingan saja.
China baru saja menelan dua kekalahan beruntun pada periode Maret 2025, masing-masing digasak Arab Saudi (0-1) dan Australia (0-2). Sedangkan Timnas Indonesia sukses menggilas Bahrain (1-0) meski sebelumnya dihajar Australia (1-5).
"Indonesia bermain di kandang, dan baru pertama kali melakoni laga penting dan krusial seperti ini. Mereka sebenarnya sangat gugup. Asalkan timnas China berani mencoba dan meraih 3 poin, maka pada dasarnya sudah setengah kaki melangkah ke babak play-off," pungkas isi pemberitaan 163.
Sumber: 163